Kategori
Siswa

Berserah Pada Tuhan

 

 

Kita bisa menjalani hidup yang memuaskan dan penuh dengan sukacita dengan hidup mengikuti rancangan Tuhan. Semua yang direncanakan Tuhan bagi kita adalah rancangan damai sejahtera untuk memberikan hari depan yang penuh harapan. Maka adalah penting bagi kita untuk mengetahui tujuan hidup kita seperti yang digariskan Tuhan. Berdoalah senantiasa, ucapkan syukur senantiasa, agar kita mengetahui apa yang dikehendaki Tuhan untuk terjadi dalam hidup kita.

Halo, Perkenalkan nama saya Umbu Yudho dari persisten Fatuleu. Ada satu pengalaman pribadi yang ingin saya bagikan tentang bagaimana saya berserah diri kepada Tuhan. Saat itu saat saya terpilih sebagai Ketua Osis. Saya sadar sungguh bahwa pada saat itu saya merasa khawatir karena saya berpikir saya tidak mampu memikul tanggung jawab besar ini.  Tetapi kemudian saya menyadari bahwa saya tidak  mungkin lalui semua ini tanpa campur tangan Tuhan. Saya perlu memiliki penyerahan diri penuh kepada Tuhan agar saat saya bekerja dapat sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Hal ini tidak mudah karena sebagai manusia berdosa, terkadang saya cenderung mengandalkan kekuatan dan kepintaran diri sendiri dibanding tunduk kepada kehendak Tuhan. Saya belajar bahwa berserah kepada Tuhan bukan berarti bersikap pasif atau menjadi malas. Berserah berarti membawa segala pergumulan yang saya rasakan dan kuatirkan kepada Tuhan dengan penuh penyerahan dalam doa, permohonan, dan ucapan syukur.

Semua itu nyata adanya selama setahun ini, dengan berbagai tantangan dan masalah, selalu ada kuasa Tuhan yang saya alami. Saya teringat juga dengan ayat firman Tuhan yang mengatakan “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Filipi 4:13. Seperti apapun tantangannya, saya dapat hadapi dengan baik. Entah itu  kata-kata cibiran maupun  masalah pribadi, saya lalui karena Kuasa Tuhan dan akhirnya tujuan dan motivasi yang saya bangun dari awal, visi misi pelayanan saya sebagai ketua OSIS dapat berjalan dengan baik adanya. Saya bersyukur Untuk semua Itu, ketika Di percayakan untuk memimpin  selama 1 tahun sebagai Ketua Osis dengan berbagai pengalaman berharga yang Tuhan ijin untuk saya dapatkan.

Ketika saya memiliki masalah dan bergumul dengan Tuhan. Saya terus melibatkan Tuhan dalam hidup dan dalam kerendahan hati saya mau untuk berjalan bersama Dia dan karena itu saya percaya setiap ada masalah pasti ada berkat dan pengajaran dari Tuhan bagi saya. Keberhasilan seseorang sangat ditentukan bagaimana ia memiliki penyerahan diri kepada Tuhan dan tunduk pada kehendakNya, karena rancanganNya selalu yang terbaik!

Kategori
Siswa

Mengatasi Bosan Bersaat Teduh

 

Syalom, saya Axel salah satu Badan Pengurus Persisten SMAN 1 Kupang.  Saya ingin menceritakan pengalaman saya mengatasi rasa bosan dalam bersaat teduh. Awalnya saya ingin bergabung dalam pelayanan siswa persisten karena diajak oleh teman, saat itu saya belum mengenal sama sekali yang namanya KTB, dan sebelumnya saya tidak pernah melakukan Saat Teduh. Namun, seiring berjalannya waktu saya tergabung mengikuti KTB. Dalam KTB saya dibimbing untuk membangun hubungan pribadi dengan Tuhan, yakni dengan bersaat teduh.

Di awal-awal memang saat teduh saya selalu lancar, tapi karena cara saat teduh yang monoton lama kelamaan saya merasa jenuh dalam bersaat teduh. Saat saya merasa jenuh dan mulai jarang bersaat teduh, saya sering melakukan saat teduh dengan buru-buru tanpa menikmati hadirat Tuhan. Saya juga menunda-nunda waktu untuk saat teduh, waktu saya lebih banyak terbuang untuk melakukan hal-hal lain karena saya merasa bosan melakukan saat teduh dengan cara yang monoton. Kali ini saya akan membagikan cara-cara saya dalam mengatasi rasa bosan dalam bersaat teduh.

  1. Lakukan saat teduh dengan cara yang berbeda.

Biasanya saya akan melakukan saat teduh dengan cara yang berbeda, bisa juga dengan waktu yang berbeda, misalnya saya biasanya hanya membaca firman Tuhan tapi untuk mengatasi rasa bosan, saya juga terkadang menuliskan bagian-bagian penting dalam ayat yang saya baca untuk renungan, untuk waktu yang berbeda biasanya saat teduh saya selalu malam tapi kalau saat saya merasa jenuh saya ubah waktu ke pagi atau sore, pilih waktu yang tepat untuk bersaat teduh dimana kita merasa nyaman dan tidak terganggu untuk bersaat teduh dan mengutarakan isi hati kita kepada Tuhan.

  1. Sharing saat teduh dengan teman-teman.

Biasanya saya sharing saat teduh dengan teman-teman saya, karena kalau saya mendapatkan sebuah respon yang positif dari teman-teman saya, saya merasa mendapat semangat baru untuk terus bersaat teduh dan membagikan saat teduh saya pada orang lain.

Setelah menerapkan kedua cara diatas puji Tuhan, saat teduh saya kembali lancar dan saya mulai menikmati waktu-waktu saat teduh saya.

Kategori
Siswa

4 Tips Rutin Bersaat teduh

 

 


 

Jika kita memutuskan untuk konsisten dalam bersaat teduh, maka kita harus mampu menjadi orang yang mampu menciptakan sebuah komitmen dalam membangun relasi dengan Tuhan. Status sebagai umat orang percaya tidak boleh menghalangi kehendak untuk lebih dekat dengan Tuhan. Meskipun untuk lebih dekat dengan Tuhan tidak bisa diperoleh secara instan, tetapi memerlukan proses belajar dan perlu tahapan yang religius. Namun jika kita memiliki keyakinan besar dan tetap taat, setia, maka kita mampu membuktikan diri menjadi Pelayan dan murid serta anak-anak Tuhan yang mampu bertanggung jawab. Untuk itu kita perlu meluangkan waktu kita untuk bisa bersekutu bersama Tuhan, salah satunya lewat saat teduh.

Saat teduh adalah saat di mana kita sebagai umat yang percaya kepada Yesus Kristus, memberikan seutuhnya hati kita di hadapan hadirat Allah dan membangun hubungan pribadi yang erat dengan-Nya. Namun saat kita menjalaninya, tanpa kita sadari bahwa saat teduh bukan lagi menjadi kebutuhan melainkan dapat menjadi rutinitas. Pada kondisi seperti ini juga biasanya muncul rasa jenuh, yang akhirnya kita tidak lagi menikmati setiap firman Tuhan yang sudah dibaca atau direnungkan, dan tidak menikmati relasi dengan Tuhan. Agar kita tidak terjebak dalam kondisi seperti ini maka ada baiknya kita kembali mengecek diri kita masing-masing, apa yang sebenarnya menjadi motivasi kita bersaat teduh. Berikut 4 hal yang penting dimiliki saat bersaat teduh:

  1. Miliki motivasi bersaat teduh yang benar

Memiliki motivasi akan sangat membantu kita agar dapat melakukan saat teduh dengan konsisten. Besarnya kasih Allah kepada kita membuat kita bergerak untuk melakukan kehendak-Nya dengan rela, bukan dengan keterpaksaan. Kasih Allah kepada kita juga menyadarkan kita bahwa bukan Allah yang membutuhkan kita tetapi kitalah yang membutuhkan-Nya. Dialah yang telah memberikan kita hikmat dan kekuatan untuk menjalani aktivitas kita sepanjang hari, tanpa Dia kita tidak dapat melakukan segala sesuatu.

  1. Miliki waktu terbaik dan pasang pengingat/alarm

Kita bisa datang kepada Tuhan kapan saja. Tetapi Tuhan sangat layak mendapatkan waktu terbaik kita, waktu yang kita khususkan bagi-Nya, bukan hanya sekedar waktu luang yang kita sisakan ditengah kesibukan kita. Waktu terbaik kita mungkin sama atau berbeda satu sama lain, tetapi yang terpenting adalah kita dapat mempersembahkan waktu itu sebagai momen terbaik untuk menikmati hubungan dengan Tuhan, dengan begitu kita juga dapat mengatur alarm sebagai pengingat agar kita dapat bersekutu dengan Tuhan diwaktu yang terbaik. Kita bisa memilih pada pagi hari sebelum memulai aktivitas kita atau pada malam hari sebelum kita beristirahat.

  1. Minta dukungan teman atau orang-orang kita kasihi

Hal yang sangat membantu kita untuk bersaat teduh dengan konsisten adalah dengan meminta bantuan orang lain untuk mengingatkan serta mendoakan kita. Itu mengapa kita butuh komunitas yang bertumbuh dalam Tuhan. Ketika kita bergabung dalam komunitas orang percaya kita dapat bertumbuh bersama-sama dan ada seorang yang lemah maka ada teman komunitas yang dapat mengulurkan tangannya untuk membantu menguatkan. Kita dapat menemukan komunitas itu di dalam persekutuan Gereja atau juga di dalam KTB di persekutuan kampus.

  1. Jangan berhenti hanya karena pernah gagal

Pernahkan kita sering mencoba untuk melakukan saat teduh dengan rutin tapi selalu gagal atau selalu ada halangan? Ya, pastinya masing-masing dari kita pernah mengalaminya. Namun ada firman Tuhan berkata bahwa Tuhan mengasihi kita bahkan ketika kita masih berdosa (Roma 5:8). Tuhan Yesus tidak pernah menuntut kita untuk menjadi seorang yang sempurna tetapi Ia ingin kita terlebih dahulu mengasihi-Nya. Bahkan saat kita megakui dosa kita di hadapan-Nya dan berbalik mengikuti-Nya, Tuhan akan melihat ketulusan hati kita dan mengampuni kita. (1 Yohanes 1:9).

Ketika kita mulai merasa tidak layak dihadapan Tuhan, sebenarnya itu adalah saat di mana Tuhan rindu untuk memulihkan kita. Jadi, datanglah kepada-Nya sekarang, ambilah waktu untuk bersaat teduh dan curahkanlah semua isi hati kepada-Nya sebab Dia adalah Allah yang rindu berkomunikasi dengan kita. Dia akan mendenngar serta mampu menjawab setiap doa-doa kita pada waktu-Nya dengan cara-Nya yang terbaik. Pakailah waktu di hari-hari ini dengan Tuhan.

Kategori
Siswa

Mengatasi Jenuh Bersaat Teduh

 

 

 

Perkenalkan saya Rambu Mery dari Waingapu. Kelas 11 SMK adalah masa-masa yang sangat luar biasa, luar biasanya adalah ketika diajak untuk ikut kelompok Tumbuh bersama oleh Ibu guru matematika yang super duper luar biasanya. Namanya Ibu Mince. Singkatrnya, Ibu Mince adalah guru matematika dan sekaligus kakak KTB.

Dari KTB saya belajar untuk bersaat teduh yang awalnya saya tidak tau sama sekali apa itu saat teduh. Awalnya saat teduh itu hanya biasa-biasa saja bagi saya, karena saya menganggap saat teduh yang dilakukan setiap jam 4 subuh itu hanya sebuah rutinitas atau takut di tanya pada saat KTB. Singkat ceritanya, saya sudah tidak lagi menikmati saat bersaat teduh. Saya terus melakukan saat teduh tetapi tidak menikmati.

Awal bersaat teduh biasanya saya lakukan jam 4 subuh. Ketika sudah lewat dari jam 4 subuh pastinya saya tidak bersaat teduh dalam sehari. Akhirnya, saat teduh saya selalu bolong atau tidak rutin, padahal saat teduh memiliki nilai yang luar biasa dalam hidup saya. Dengan bersaat teduh banyak hal yang bisa saya dapatkan. Saat teduh membentuk saya menjadi pribadi yang lebih baik, ketika saya bisa menikmati dan memilki kerendahan hati dan peka dengan apa yang dikatakan Tuhan kepada saya.

Bagaimana Mengatasi Kejenuhan dalam Bersaat Teduh?

Saya memiliki pengalaman jenuh bersaat teduh, yang membuat saya jenuh ialah bingung mau pakai bahan saat teduh apa, bosan dengan kalimat yang panjang, malas bangun pagi, sibuk dengan urusan pribadi, mengantuk pada saat berdoa. Akan tetapi seiring berjalannya waktu saya semakin menikkmati saat teduh dan bahkan kalau tidak saat teduh rasanya hambar. Saat  tidak saat teduh sehari saja seperti tidak saat teduh setahun. Seiring berjalannya waktu saya sadar saat teduh itu sangat penting bagi orang kristen, karena saat teduh ialah membangun dan menjaga relasi pribadi kita dengan Tuhan. Tidak cukup kalau kita katakan “saya percaya Tuhan”, karena percaya Tuhan harus punya relasi dengan Tuhan dengan penuh kerendahan hati dan komitmen.

Saat saya mulai jenuh bersaat teduh saya mengatasinya dengan cara:

  1. Sadar siapa diri saya
  2. Membangun komitmen
  3. Meminta bimbingan dari kakak rohani
  4. Berbagi dengan sesama anggota KTB. Bisa juga dengan mengajak saat teduh bersama saudara KTB atau orang yang juga sedang bertumbuh atau percaya kristus.
  5. Mennggunakan bahan saat teduh “warung SATE kamu atau renungan harian”
  6. Mendengarkan saat teduh yang menggunakan audio atau vidio.

Itulah tips-tips mengatasi jenuh bersaat teduh. Saat teduh itu harus dinikmati, dijalani dan di syukuri bukan sekedar yang penting jalan tapi di pahami dan dilakukan.

Tuhan Yesus memberkati.

Kategori
Siswa

Berserah Pada Rencana-Nya

 

 


Syalom, perkenalkan saya Zamirah Atalia, biasa dipanggil Atta. Saya ingin membagikan bagaimana penyertaan Tuhan nyata dalam hidup saya.

Saat masih duduk di sekolah dasar, saya sudah mengalami kerontokan rambut yang parah, hingga waktu masuk SMP kepala saya sampai botak di bagian depan dan terpaksa untuk  memakai bandana menutup kebotakan. Kerontokan rambut saya tidak berhenti hingga akhirnya harus memakai wig karena sudah terlalu parah. Keadaan ini bukan yang saya inginkan tapi saya percaya bahwa yang Tuhan ijinkan itu selalu yang terbaik buat saya.

November 2018 walau masih dalam keadaan keontokan yang parah, saya memutuskan untuk tidak lagi memakai wig. Saya memutuskan untuk meningkatkan rasa percaya diri dengan rambut yang sekarang. Saat itu dokter mendiagnosa bahwa dalam kulit kepala saya ada jamur hingga membuat rambut saya menjadi rontok dan penyembuhan untuk jamur di kulit kepala memang membutuhkan waktu yang lama. Pengobatan selalu dijalani dengan rutin, minum obat dan lain-lain, namun kadang tidak memberikan hasil yang memuaskan .

Banyak perasaan yang saya rasakan. Hujatan sudah menjadi bagian dalam hidup saya dan seiring berjalannya waktu saya diajarkan banyak hal. Salah satu hal yang saya pelajari adalah belajar untuk bersyukur. Ini bukan hal yang mudah tapi membawa dampak besar dalam kehidupan saya. Saya bersyukur saya berada dalam komunitas rohani yang selalu menopang dan mendoakan, mempunyai hubungan yang erat dengan Tuhan, dan mempunyai keluarga yang selalu mendukung. Menjadi perempuan yang percaya diri seperti sekarang adalah bukti bahwa penyertaan Tuhan selalu nyata untuk saya setiap waktu .

Saya tidak tahu kapan waktunya saya akan sembuh tetapi saya percaya bahwa waktu Tuhan untuk saya selalu tepat dan terbaik. Menghadapi keadaan ini bukan suatu hal yang mudah, namun saya percaya bahwa jika Tuhan ijinkan sesuatu terjadi, artinya Tuhan sudah siapkan sesuatu yang terbaik untuk saya. Tidak pernah terpikirkan bahwa lewat keadaan ini, saya akan menjadi saluran berkat bagi orang lain. Walaupun selama menjalani cobaan ini banyak muncul rasa kecewa dan lelah tapi itu semua bagian dari proses untuk saya menjadi seperti sekarang.

Untuk yang membaca ini, apapun keadaanmu sekarang, masalahmu seberat apapun, percayalah bahwa penyertaan Tuhan selalu ada dan Ia tidak pernah meninggalkan, sekalipun kamu selalu merasa sendiri. Terima kasih telah berjuang sampai detik ini, kamu hebat! jangan lupa bersyukur. Lakukan bagianmu, selebihnya biar Tuhan yang kerjakan. Akan ada waktunya kamu mengerti mengapa semua ini harus terjadi

Kategori
Siswa

Sharing Peserta KNPS 2021






SHARING PESERTA KNPS 2021

"Who is my Timothy"

Oleh: Elza Marlina

Kamp Nasional Pembimbing Siswa (KNPS) 2021 mengusung tema be BOLD. Be bold sendiri merupakan singkatan dari Biblical, Obidient, a Leader, a Disciple. Kamp ini diselenggarakan selama 4 hari dari tanggal 5- 8 agustus 2021. Kegiatan KNPS ini menjadi sebuah kesempatan yang sangat luar biasa baik bagi saya karena dibawah tema besar kegiatan ini be BOLD, saya diperlengkapi, diingatkan dan disegarkan Kembali akan visi pelayanan yakni dimuridkan dan memuridkan dalam Kristus.

Di hari pertama kegiatan ini, dimulai dengan opening ceremony, dalam sesi ini saya sangat dikejutkan dengan kemeriahan pembukaan kegiatan besar ini. Kegiatannya berlangsung secara virtual sehingga ekspektasi awal saya biasa-biasa saja. Namun, nyatanya pembukaan KNPS 2021 ini begitu luar biasa meriah dan penuh sukacita, kami juga menyanyikan theme song KNPS 2021 yang berjudul jadi saksi bagi Tuhan, menarik sekali lagu ini karena menginspirasi saya secara pribadi dalam mengerjakan pelayanan. Setelah itu, kami lanjutkan dengan kegiatan Scripture Engagement 1, dengan pembicaranya Kak Alex Nanlohy. Pesan penting yang paling saya ingat dari sesi SE 1 ini adalah tentang bagaimana menghadapi tantangan-tantangan dari luar yang menyerang pemuridan. Rasul Paulus memerintahkan anak rohaninya Timotius untuk “kuatkanlah”, dimana dalam pelayanan yang dikerjakannya ia harus sadar dan ingat bahwa kekuatannya untuk dapat bisa memberitkan injil hanya bersumber dari Kristus. Paulus juga memerintahkan Timotius untuk “percayakanlah” pemberitaan injil itu kepada orang-orang yang dimuridkannya untuk memuridkan orang lain, sehingga dapat terbentuk sebuah barisan panjang pemuridan.

Kemudian Paulus juga menasehati Timotius untuk memiliki profil pelayan injil, yakni seorang pelayan injil harus memiliki ambisi yang kudus, bersikap disiplin dan mau bekerja keras demi injil yang diberitakannya. Saya juga dibekali dalam seminar yang sangat luar biasa yakni tentang Identitas dan kepemimpinan dalam mengerjakan visi pelayanan siswa. Dalam seminar ini dimoderatori oleh Kak Rabea dengan 3 pembicara yakni kak Johan, kak Esteria dan kak Vero. Ada beberapa pesan penting yang menguatkan saja yakni dalam mendampingi siswa. Sebagai TPS kita harus mengusahakan cara-cara kreatif untuk mendampingi siswa yang kita layani ditengah generasi yang semakin kacau, saya juga dihentakkan dengan pertanyaan “who is my timothy?” pertanyaan tentang siapakah yang akan menggantikan saya dalam mengerjakan pemuridan selanjutnya, ini membawa saya pada perenungan tentang sudah seperti apa saya mempersiapkan pemurid setelah saya. Dalam memuridkan kita harus terus jatuh cinta kepada Kristus dan terus jatuh cinta dengan pemuridan itu sendiri. Hari pertama ini diakhiri dengan saya mengkuti pertemuan family group. Dalam FG ini sangat memberikan rasa hangat kekeluargaan, kami saling mendukung dalam doa dan sharing pengalaman rohani.

Di hari ke-2, saya mengikuti scripture engagement 2, membahas tentang sikap seorang murid yang melayani dan juga tantangan dari dalam yang mengancam pekabaran injil, pada SE 2 ini saya disegarkan tentang segala pengajaran yang kita ajarkan haruslah berfokus pada Allah, itulah ajaran yang benar.  Didalam mengerjakan pelayanan kita sangat membutuhkan ketekunan dan kesungguhan hati untuk melayani siswa-siswi digenerasi ini, kita juga perlu menjadi pekerja yang tidak perlu malu memberitakan injil, melayani dengan memiliki moral, dan melayani sebagai hamba Tuhan yang menghasilkan buah-buah Roh dalam pelayanannya. Selanjutnya, saya mengikuti kapsel yang pertama, pembicaranya adalah Kak Ben dan kak Respati, dikapsel ini dari materi dan diskusi yang terjadi, perasaaan saya begitu membara dan disemangati untuk terus setia menjadi seorang pemimpin KTB/KK, kak Ben menyampaikan bahwa menjadi PKTB bukan berarti kamu harus tampil sebagai orang yang paling benar dalam segala hal, namun cukup jadi apa danya, jujur bahwa kamu dalam masa yg sama seperti AKTB/AKK yakni sama-sama bergumul untuk bertumbuh dalam Kristus.

Terkadang jika kita terlalu fokus menjadi yang terbaik bagi AKK, kita justru menjadikan diri kita sebagai pusat dari pertumbuhan AKK. Dari kak Respati, ia menyampaikan tentang hal-hal praktis dalam memuridkan, dimana hal utama dalam KTB/KK yang harus dimiliki oleh setiap anggota ktb/kk adalah komitmen untuk mau sama-sama bertumbuh. Ada 5 poin penting yang disingkat FAITH (Faithful, Available, Initiative, Teachable,Heart) 5 hal ini harus ada dan bertumbuh dalam KTB, dan ingat bahwa pemuridan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Sorenya saya dikuatkan lagi lewat seminar 2 yang disampaikan oleh pendeta Yakub Tri Handoko dan moderatornya adalah kak Rigop, saya banyak diisi tentang pengetahuan tentang paham-paham kekristenan, dan ada 3 hal penting yang ditekankan yakni pemuridan merupakan wadah yang tepat untuk membentuk wawasan Kristen sebagai paradigma spiritual dan kultural, Allah menrima kita apa adanya namun Ia tidak ingin kita hanya seadanya saja, Ia ingin kita berubah dalam kasih karuniaNya, selanjutnya pemuridan merupakan sarana untuk menghadirkan injil sebagai jawaban bagi pergumulan eksistensial manusia, dimana pergumulan anak muda generasi saat ini adalah eksistensial-penerimaan. Dan hal terakhir yang ditekankan dalam seminar ini adalah kita harus memahami dan mengkritisi semangat zaman, hal ini dihubungkan dengan kedekatan personal dengan AKTB menjadi sangat penting untuk bisa membangun kepercayaan dan bisa tampil adanya, bukan sekedar mengejar bahan tetapi tentang perubahan hidup yang terjadi dalam Kristus.

Di hari ketiga, tanggal 7 agustus 2021, dibuka dengan scripture engagement 3 yang masih dibawakan oleh kak Alex, ada hal yang sangat menegur saya dalam SE 3 ini yakni sikap hidup manusia seperti mencintai diri sendiri, menjadi hamba uang, menuruti hawa nafsu baru yang terakhir menuruti Allah, membawa saya pada pertanyaan tentang kepda siapa kita menujukan cinta kita?! Seharusnya kita menjadi Lovers of God, dengan begitu setiap hal yang kita anggap sebagai kewajiban kita kepada Tuhan akan berubah menjadi sebuah kerinduan kita pada Tuhan. Dan saya juga diperlengkapi tentang hal-hal yang dibutuhkan oleh seorang pemurid, yakni seorang pemurid membutuhkan komunitas untuk tetap bertumbuh dan mengalami transfer visi dan kasih, pemurid juga membutuhkan kitab suci sebagai penolongnya untuk bisa hidup dalam Tuhan, dan juga seorang pemurid membutuhkan identitas sebagai seorang Kristen.  Saya juga mengikuti kapita selekta yang ke-2, saya memilih ikut kapsel creative bible study, dalam kapsel ini kami banyak berdiskusi tentang bagaimana bisa konsisten membaca alkitab dan ada juga diskusi tentang kesulitan yang sering dialami saat ingin memulai belajar firman Tuhan, kak Venny Wongso sebagai pemateri saat itu memberikan tips paling praktis yakni mulai saja dulu membaca alkitabnya, jangan paksakan diri untuk harus langsung memahami, ijinkan Tuhan yang mengartikan firmannya bagi kita, di kapsel ini juga saya dibagikan metode pekabaran injil yang sederhana dengan menggunakan lipatan kertas, hal ini membuat saya bersemangat untuk segera ajarkan kepada AKK saya dn juga ingin saya praktekkan sendiri.

Di hari ketiga ini juga, menjadi hari paling membekas dalam pikiran dan hati saya, karena malamnya di sesi dedication service, saya merasa begitu terberkati dan akhirnya mengambil beberapa komitmen penting bagi pelayanan yang saya kerjakan. Di sesi ini juga, saya menjadi teringat dengan wajah-wajah dari AKTB yang saya layani hingga saat ini, tentang bagaiamana cara saya mentransferkan visi pelyanan ini kepada mereka, dan berdoa agar mereka mau menerima tanggung jawab pelayanan selanjutnya. Hati saya juga begitu terharu, saat mengingat Kembali proses yang Tuhan ijinkan saya alami dalam proses dimuridkan dan memuridkan orang lain dengan segala keluhan, sungut-sungut, dan amarah yang pernah saya rasakan. Hal tersebut membuat saya malu,saat saya memandang kepada Kristus yang telah menolong dan menyelamatkan saya.

Pada hari terakhir KNPS 2021. Pagi itu, saya mengkuti Pendalaman Alkitab Bersama family grup keluarga KNPS yang sangat-sangat menolong saya mengalami kasih Tuhan. Kami saling menguatkan melalui renungan firman Tuhan dan sharing pengalamn hidup. Selesai dari PA saya mengikuti SE 4, di SE 4 ini, saya di berkati dengan pengajaran tentang penting bersekutu, dalam kita bersekutu dengan AKTB/AKK kita mari bawa diri kit sebagai sahabat bagi para AKTB/AKK kita, dan ingat bahwa kita sendiri sebagai PKTB juga tidak sendiri, sebab kita punya Tuhan yang adalah sahabat sejati kita.

Sungguh pengalaman yang luar biasa saya alami bisa ikuti KNPS 2021, walaupun secara virtual, namun tidak mengurangi sedikit pun sukacita pesta rohani ini. Bisa bersukacita dan mengalami Tuhan. Ditambah lagi dalam memulai kegiatan setiap harinya kami mendengarkan sharing kondisi pelayanan dari daerah-daerah, hal itu membuat kami juga punya keterbebanan untuk mendoakan kondisi pelayanan di daerah lain. Tuhan sungguh amat baik.