Jika kita memutuskan untuk konsisten dalam bersaat teduh, maka kita harus mampu menjadi orang yang mampu menciptakan sebuah komitmen dalam membangun relasi dengan Tuhan. Status sebagai umat orang percaya tidak boleh menghalangi kehendak untuk lebih dekat dengan Tuhan. Meskipun untuk lebih dekat dengan Tuhan tidak bisa diperoleh secara instan, tetapi memerlukan proses belajar dan perlu tahapan yang religius. Namun jika kita memiliki keyakinan besar dan tetap taat, setia, maka kita mampu membuktikan diri menjadi Pelayan dan murid serta anak-anak Tuhan yang mampu bertanggung jawab. Untuk itu kita perlu meluangkan waktu kita untuk bisa bersekutu bersama Tuhan, salah satunya lewat saat teduh.
Saat teduh adalah saat di mana kita sebagai umat yang percaya kepada Yesus Kristus, memberikan seutuhnya hati kita di hadapan hadirat Allah dan membangun hubungan pribadi yang erat dengan-Nya. Namun saat kita menjalaninya, tanpa kita sadari bahwa saat teduh bukan lagi menjadi kebutuhan melainkan dapat menjadi rutinitas. Pada kondisi seperti ini juga biasanya muncul rasa jenuh, yang akhirnya kita tidak lagi menikmati setiap firman Tuhan yang sudah dibaca atau direnungkan, dan tidak menikmati relasi dengan Tuhan. Agar kita tidak terjebak dalam kondisi seperti ini maka ada baiknya kita kembali mengecek diri kita masing-masing, apa yang sebenarnya menjadi motivasi kita bersaat teduh. Berikut 4 hal yang penting dimiliki saat bersaat teduh:
Memiliki motivasi akan sangat membantu kita agar dapat melakukan saat teduh dengan konsisten. Besarnya kasih Allah kepada kita membuat kita bergerak untuk melakukan kehendak-Nya dengan rela, bukan dengan keterpaksaan. Kasih Allah kepada kita juga menyadarkan kita bahwa bukan Allah yang membutuhkan kita tetapi kitalah yang membutuhkan-Nya. Dialah yang telah memberikan kita hikmat dan kekuatan untuk menjalani aktivitas kita sepanjang hari, tanpa Dia kita tidak dapat melakukan segala sesuatu.
Kita bisa datang kepada Tuhan kapan saja. Tetapi Tuhan sangat layak mendapatkan waktu terbaik kita, waktu yang kita khususkan bagi-Nya, bukan hanya sekedar waktu luang yang kita sisakan ditengah kesibukan kita. Waktu terbaik kita mungkin sama atau berbeda satu sama lain, tetapi yang terpenting adalah kita dapat mempersembahkan waktu itu sebagai momen terbaik untuk menikmati hubungan dengan Tuhan, dengan begitu kita juga dapat mengatur alarm sebagai pengingat agar kita dapat bersekutu dengan Tuhan diwaktu yang terbaik. Kita bisa memilih pada pagi hari sebelum memulai aktivitas kita atau pada malam hari sebelum kita beristirahat.
Hal yang sangat membantu kita untuk bersaat teduh dengan konsisten adalah dengan meminta bantuan orang lain untuk mengingatkan serta mendoakan kita. Itu mengapa kita butuh komunitas yang bertumbuh dalam Tuhan. Ketika kita bergabung dalam komunitas orang percaya kita dapat bertumbuh bersama-sama dan ada seorang yang lemah maka ada teman komunitas yang dapat mengulurkan tangannya untuk membantu menguatkan. Kita dapat menemukan komunitas itu di dalam persekutuan Gereja atau juga di dalam KTB di persekutuan kampus.
Pernahkan kita sering mencoba untuk melakukan saat teduh dengan rutin tapi selalu gagal atau selalu ada halangan? Ya, pastinya masing-masing dari kita pernah mengalaminya. Namun ada firman Tuhan berkata bahwa Tuhan mengasihi kita bahkan ketika kita masih berdosa (Roma 5:8). Tuhan Yesus tidak pernah menuntut kita untuk menjadi seorang yang sempurna tetapi Ia ingin kita terlebih dahulu mengasihi-Nya. Bahkan saat kita megakui dosa kita di hadapan-Nya dan berbalik mengikuti-Nya, Tuhan akan melihat ketulusan hati kita dan mengampuni kita. (1 Yohanes 1:9).
Ketika kita mulai merasa tidak layak dihadapan Tuhan, sebenarnya itu adalah saat di mana Tuhan rindu untuk memulihkan kita. Jadi, datanglah kepada-Nya sekarang, ambilah waktu untuk bersaat teduh dan curahkanlah semua isi hati kepada-Nya sebab Dia adalah Allah yang rindu berkomunikasi dengan kita. Dia akan mendenngar serta mampu menjawab setiap doa-doa kita pada waktu-Nya dengan cara-Nya yang terbaik. Pakailah waktu di hari-hari ini dengan Tuhan.