Kategori
Alumni

Kekuatan Injil

 

 

 

KEKUATAN INJIL

Shalom rekan-rekan Perkantas di NTT, saya Doni Baok, alumni dari Perkantas Soe. Melalui tulisan ini, saya ingin sedikit berbagi tentang pengalaman awal pertobatan saya. Saya sudah beragama Kristen sejak lahir karena mengikuti orang tua. Meskipun saya melakukan aktivitas seperti rajin bergereja, berdoa, berbuat baik dan lain-lain, saya belum sungguh memahami apa arti dari semua aktivitas tersebut. Bisa dibilang motivasi saya melakukan semuanya itu adalah sebagai tiket untuk masuk surga, dan juga masih sebatas rutinitas belaka. Saya belum menerima dan menjadikan Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat dalam kehidupan saya.

Satu proses yang harus saya lewati sebelum menerima Kristus adalah saya dibiarkan Tuhan untuk merasa sakit hati terlebih dahulu. Waktu itu saya gagal SBMPTN di kampus dan jurusan impian. Saya kemudian diharuskan orang tua untuk masuk ke kampus yang sama sekali tidak saya inginkan. Padahal, saya masih ada peluang untuk masuk ke kampus tersebut melalui jalur mandiri. Saya sakit hati dengan orang tua, merasa “kurang gaul”, tidak percaya diri ketika ditanya tentang kuliah dimana?, merasa tidak adil dengan Tuhan, dan lain-lain yang intinya tidak menerima keadaan saya saat itu. Sampai suatu saat saya diajak untuk berKTB. Awalnya pun saya terpaksa karena yang mengajak (sebagai PKTB) adalah dosen sendiri. Tapi ternyata itu adalah awal pembentukan dan pengenalan saya akan Kristus.

Saya belajar tentang jaminan-jaminan yang Tuhan berikan kepada setiap orang yang percaya kepadaNya melalui KTB, salah satunya adalah Jaminan Keselamatan. Di akhir pembelajaran saya ditantang untuk menerima Kristus, namun belum sepenuhnya menerima. Proses pengenalan dan belajar di KTB terus berlanjut, sampai di bahan Pembinaan Dasar saya disarankan untuk membaca buku The Purpose of Driven Life (salah satu buku yang mengubah kehidupan saya). Selalu ada hal-hal menarik disetiap bab dari buku ini yang menarik perhatian saya. “Kamu bukan kebetulan” – Keberadaan dan keadaanmu saat ini bukanlah kebetulan, jauh sebelum itu Allah sendiri yang telah merencanakan dan menetapkannya bagi anda untuk maksud dan tujuan-Nya”. Salah satu kutipan dari bagian awal di buku ini yang bisa dibilang meneguhkan saya untuk menerima dan menjadikan Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat.

Ketika saya menerima Kristus, hal lainnyapun ikut berubah. Saya mulai menerima keadaan dan keberadaan diri sendiri. Kehidupan lama secara perlahan mulai saya tinggalkan, walaupun sampai sekarang saya masih terus belajar dan berproses. Motivasi awal saya pun berubah. Saya belajar dan bersyukur bahwa saya telah diselamatkan melalui pengorbanan Kristus, dan hal-hal seperti rajin gereja, berdoa, berbuat baik itu hanya sebagai bentuk ucapan syukur saya kepada Tuhan karena telah menyelamatkan saya. Itulah proses awal bagaimana saya mengenal Kristus dan Injil-Nya.

Bagaimana hal ini menolong saya didunia alumni? 

Saat ini saya bekerja sebagai seorang guru di pedalaman Suku Lauje – Sulawesi Tengah. Suku Lauje adalah salah satu suku terasing di Indonesia, dan tempat saya mengajar bukanlah sebuah sekolah formal (sekolah formal harus ditempuh dalam waktu 2-3 jam dengan berjalan kaki), tetapi sebuah komunitas belajar (usia 5-17 tahun) yang baru dirintis 2 tahun lalu. Budaya malu dan penggunaan bahasa Indonesia yang masih minim di tempat ini menyebabkan awalnya saya kesulitan dalam mengajar, karena ketika ditanya peserta didik tidak mau menjawab sampai pelajaran berakhir, ditambah dengan akses jalan yang cukup menantang serta kondisi yang serba terbatas. Namun, dengan terus mengingat pengorbanan Kristus dan motivasi bahwa segala sesuatu yang dikerjakan harusnya seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusialah yang terus menolong saya sejauh ini untuk bertahan. Termasuk juga kelompok KTB yang dibentuk semester sebelumnya dengan tujuan mengabarkan Injil atau kabar baik yang telah saya terima kepada orang lain. Bersyukur bahwa saat ini ketika ditanya tentang apakah yakin masuk surga jika mati sekarang?, maka jawabannya adalah YAKIN karena sudah percaya Tuhan Yesus yang telah menyelamatkan mereka.

Selalu ada kesempatan untuk memberitakan Injil kepada orang lain melalui profesi masing-masing, tinggal bagaimana kita menemukan dan memanfaatkan kesempatan itu. Ingat bahwa, sebagai orang yang telah diselamatkan kita bertanggung jawab untuk memberitakan kabar baik itu kepada orang lain. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Shalom…

Kategori
Alumni

Melayani Seperti Hamba

 

 

MELAYANI SEPERTI HAMBA

Shalom sobat Perkantas. Perkenalkan saya Ady Richard, alumni dari Perkantas Kefa, dan saat ini bekerja sebagai seorang ASN di Kementrian Kesehatan RI. Awal saya mengenal Tuhan ketika saya berada di bangku kuliah dan bergabung dengan Perkantas. Namun setelah menyelesaikan kuliah, saya mulai sibuk dengan urusan saya sendiri dalam mencari pekerjaan dan lain sebagainya, akibatnya saya mulai jarang aktif di pelayanan Perkantas hingga akhirnya saya mulai kehilangan jejak Tuhan.

Setelah lulus kuliah saya sempat bekerja di sebuah klinik, namun karena kecelakaan motor sehingga saya harus berhenti bekerja. Tahun 2014 ketika kondisi saya sudah mulai pulih, saya kembali mencari pekerjaan dan bersyukur di awal tahun 2015 saya diterima bekerja sebagai tenaga kontrak di Kemenkes RI dan ditempatkan di Kota Kalabahi, Alor.  Selanjutnya pada tahun 2017 saya dipindah tugaskan ke perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste tepatnya di Desa Napan, sebuah desa yang berbatasan langsung dengan Oekusi, Timor Leste.

Selama berproses menjadi seorang tenaga kontrak di daerah perbatasan saya belajar banyak hal, terutama belajar menemukan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan saya. Tuhan kembali mempertemukan saya dengan kaka-kaka dari Perkantas Kefa yang mendorong, menyemangati dan membuat saya begitu yakin bahwa bertumbuh dalam Tuhan itu sangat penting. Saya percaya bahwa Tuhan memakai mereka untuk membawa saya kembali dekat kepada-Nya. Akhirnya di tahun 2019, saya dipercaya untuk melayani sebagai Ketua Alumni di Perkantas Kefa. Di sana saya diberi kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang konteks pelayanan. Satu hal yang saya selalu ingat adalah ketika kita berkomitmen untuk melayani maka kita siap menerima segala konsekuensi, dalam artian bahwa kita harus siap untuk melayani seperti seorang hamba.

Mata hati, iman dan pikiran saya menjadi terbuka ketika ada dalam dunia pelayanan, bahwa ketika berada dalam Tuhan, meskipun diperhadapkan dengan banyak tantangan namun kita akan selalu mendapat perlindungan yangsejatinya berasal dari Tuhan. Saya mengakui bahwa dalam dunia pelayanan, karakter, iman dan attitude saya dibentuk secara perlahan–lahan. Saya menjadi orang yang lebih sabar, tidak mudah marah dan realistis. Saya betul–betul menikmati proses bertumbuh dalam Tuhan. Yang paling utama ketika saya mengenal Tuhan lebih dekat adalah saya belajar bahwa inti/esensi Kekristenan kita adalah ketika kita bangga dengan salib yang kita pikul. Orang Kristen harus beryukur karna ada salib. Jadi jangan selalu mengeluh ketika kita memikul salib. Ketika banyak ujian hidup datang, saya merasa selalu ada kekuatan dan semangat baru yang ada dalam diri saya sendiri.

Waktu pun berganti dan pada akhir tahun 2021, tepatnya tanggal 31 Desember saya dinyatakan lulus sebagai ASN di Kementerian Kesehatan RI, tempat di mana saya berproses selama 5 tahun. Saya merasa bahwa Tuhan itu luar biasa, Dia memberikan sesuatu tepat pada waktuNya, tidak pernah terlambat dan tidak terlalu cepat. Semua tepat dan indah pada waktu-Nya. Ketika saya sudah merasa siap dalam iman, cara berpikir dan bertingkah laku maka berkat itu pun datang dengan sendirinya. Ada rasa syukur yang tak pernah habis.

Dalam profesi saya saat ini sebagai seorang Perawat di Kantor Karantina Kesehatan, saya berusaha untuk melayani sebagai seorang hamba yang selalu memberi diri secara total dan professional. Saya berusaha menjadi berkat bagi orang lain sebagai seorang hamba Allah sesuai dengan apa yang telah saya pelajari selama berada dalam dunia pelayanan Perkantas, bahwa ketika melayani itu bukan untuk jadi bos tapi untuk menjadi seorang hamba.

Semoga tulisan saya ini menjadi berkat bagi rekan-rekan yang membaca. Terima kasih, Tuhan Yesus berkati.

Kategori
Alumni

Kekuatan Mengikut Tuhan



Shalom, Perkenalkan saya Febriana Adriani Soares biasa disapa Feby, alumni mahasiswa Perkantas Kupang. Saya ingin membagikan pengalaman kehidupan bersama Tuhan yang selalu menguatkan saya, serta berbagi tentang ucapan syukur tak terhingga karena bisa bertumbuh dalam wadah ini “PERKANTAS”.  

Sejak SMA kelas 11 saya sudah menggumulkan untuk bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, tetapi dalam pikiran terus dihantui dengan rasa ragu karena saya hanya memiliki mama yang saat itu mama harus berhenti bekerja karena penyakit yang dialami tidak memungkinkan lagi. Setelah tamat SMA saya mengikuti beberapa seleksi sekolah kedinasan juga universitas dan hasilnya tidak lulus, itu cukup membuat saya kehilangan harapan. Dalam keadaan yang sangat lemah Tuhan menghadirkan 2 sosok yang menurut pandangan manusia mereka tidak terlalu punya lebih (terutama soal materi), sebut saja nenek dan mama kecil. Mereka adalah orang-orang yang punya hati yang luar biasa untuk selalu menguatkan, terus mengingatkan untuk selalu berdoa dan percaya pada Tuhan, bahkan ada ayat Firman yang menjadi penguatan bagi saya “Filipi 4:6-7” (jadi salah satu ayat hafalan ketika sudah berKTB). Akhirnya saya diterima di Unwira Kupang dan saya mulai percaya Tuhan akan terus memelihara hidup saya.

Kehidupan sebagai mahasiswi terus berjalan, hingga semester III saya diajak oleh saudara KTB Mety Kase untuk bergabung di PMK Kota Kupang dan mulai berKTB. Selang beberapa bulan saya diminta oleh ketua PMK Kota, Kak Maklon Hede untuk jadi BP PMK Kota. Saya cukup kaget dan juga takut karena belum mengenal dengan baik orang-orang serta pelayanan yang ada di sana, namun saya tetap mengiyakan dan melayani di Sie Acara pada tahun 2016.  Hingga periode berikut saya berpikir untuk berhenti karena yang diingat adalah kesulitan yang dihadapi untuk pergi ke Perkantas tanpa mengingat semua yang Tuhan sudah berikan bahkan lebih dari yang saya minta. Saya ditegur dengan tegas oleh kaka rohani saya, Kak Dance Dengak dengan mengatakan “kamu harus lanjut, tidak ada alasan untuk tidak melayani, harus bayar harga, yang kamu lakukan juga belum sebanding dengan apa yang Tuhan sudah buat dalam kehidupan kamu”. Seketika saya langsung menjawab iya karena melalui teguran itu saya diingatkan banyak hal untuk terus melayani. Ini moment di mana saya merasa utuh kembali dan sangat butuh untuk tetap ada dalam pelayanan. Tahun 2017 saya memutuskan untuk melanjutkan pelayanan sebagai sekertaris di PMK Kota, dan tahun 2018 sebagai Bendahara. Selanjutnya saya dipercayakan lagi untuk melayani sebagai TPPM dari tahun 2018-2021, hingga saat ini sebagai Alumni Perkantas saya tetap terlibat dalam kelompok PA Alumni, berKTB dan memipin KTB. Saya banyak belajar bahwa segalanya tidak selamanya berjalan mulus, kita diperhadapkan pada kesulitan agar kita bisa bertumbuh, terus berserah dan kekuatan sejati hanya datang dari Tuhan.

Sejak tahun 2018 saya diterima sebagai guru di SMA Kristen Mercusuar Kupang. Hingga saat ini banyak hal yang saya syukuri karena telah didapatkan semasa pelayanan mahasiswa, dan itu menjadi bekal ketika berada di dunia kerja. Saya terus belajar untuk bertanggung jawab dengan apa yang dipercayakan, tetap menjaga integritas, menjadi pendidik yang mau berbagi dalam hal apa pun. Rasanya bahagia sekali ada yang rupanya sering melihat postingan saya mengenai publikasi ibadah dengan tema–tema yang menarik dan terkadang pada saat mengajar, untuk mengatasi kebosanan yang ada saya sering bercerita dan salah satunya tentang Perkantas. Bersyukur beberapa orang mau bergabung di Persisten Kota Kupang, berKTB dan juga mau melayani sebagai BP Persisten Kota Kupang, semoga mereka terus bertahan dan bertumbuh.

Semua pengalaman yang ada terus mengingatkan bahwa Tuhan bisa memakaimu untuk mengerjakan apa pun dan di mana pun dengan apa yang sudah terencana bahkan di luar rencana, intinya tetap memberi diri dan berserah penuh pada Tuhan. Kesulitan dan masalah pasti ada, tetapi pemeliharaanNya selalu nyata serta kekuatan yang Tuhan limpahkan lebih besar dari masalahmu.

Terima kasih untuk kesempatan berbagi, semoga memberkati.  

Kategori
Alumni

Berjalan Bersama Tuhan






Berjalan Bersama Tuhan

Halo, saya Arlin Trisela Sing,

saya terlahir dalam keluarga Kristen, namun demikian saya tumbuh dan mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi melalui Perkantas semenjak saya duduk di bangku SMA. 

Pertama kali saya mengenal pelayanan Perkantas melalui Persekutuan Siswa Kristen (PSK) yang ada di SMA N 4 Kupang. Awalnya saya mengikuti ibadah yang di pimpin oleh Ka Didi Peny yang waktu itu juga sedang melaksanakan PPL di sekolah kami. Setelah selesai ibadah saya dan teman-teman yang lain secara langsung disebut sebagai calon badan pengurus oleh kakak pembimbing waktu itu tanpa adanya pembicaraan sebelumnya, namun secara spontan kami pun langsung mengiyakan hal tersebut. Kemudian saya dan beberapa teman perempuan yang lainnya di kelompokkan untuk menjadi sebuah Kelompok Kecil yang dipimpin oleh Ka Desy Thena Bolo, yang kemudian di dalam kelompok itulah saya di PI.

Seiring berjalannya waktu hal yang awalnya hanya secara spontan saya setujui menjadi hal yang mengikat dan terus mendorong saya untuk mengerjakannya. Saya pertama kali menjadi BP sebagai sekretaris di PSK SMA Negeri 4 Kupang. Kemudian di periode berikutnya saya melayani di PSK Kota (Persisten Kota) sebagai seksi acara. Semasa pelayanan saya sebagai seorang BP banyak hal yang baru saya pahami sebagai seorang Kristen salah satunya adalah hakikat dari pelayanan adalah seumur hidup. Hal itu terbukti ketika beranjak kuliah saya berpikir untuk berhenti dan memulai sesuatu yang baru, tapi Tuhan kembali menarik saya kepada pelayanan siswa padahal saya rasa sudah cukup untuk melayani Tuhan di masa SMA, tapi pada dasarnya rasa cukup hanya ada dalam Tuhan, maka bukan karena Tuhan yang mebutuhkan pelayanan saya tapi karena kebutuhan saya sendiri akan pelayanan menarik saya kembali untuk melayani. Singkat cerita saya menjadi TPS dari tahun 2014-2020 sebagai TPS SMAN 4 Kupang dan di periode 2019-2020 saya melayani sebagai Tim Perintis. Sampai saat ini saya menjadi seorang alumni yang masih ber-KTB dan juga memimpin KTB.

Saat ini saya bekerja di Pemerintah Provinsi sebagai seorang PNS di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT semenjak bulan Januari 2021. Saya bersyukur untuk setiap pengalaman yang didapatkan di Perkantas menjadikan saya lebih kuat menjalani peran saya di lingkungan kerja. Sebagai seorang anak muda dan anak baru di lingkungan orang-orang yang lebih berumur dan lebih lama menjadi PNS. Saat ini yang sedang saya lakukan adalah tetap memiliki integritas dalam mengerjakan pekerjaan saya dengan baik, tidak terlambat datang ke kantor dan tidak pulang sebelum waktunya, serta memberi kontribusi melalui keahlian saya.

Berbicara tentang memberi kontribusi, di dalam pekerjaan saya pernah mengerjakan tugas pelatihan dasar PNS dengan menggunakan google drive, bagi saya itu adalah hal yang sederhana dan bukan hal baru di antara orang kantoran, tapi pada kenyataannya tidak semua orang di kantor tahu tentang google drive. Setelah saya memberi informasi tentang kegunaan dan cara penggunaannya, ada pegawai yang meminta saya untuk mengajarkannya supaya data-data yang dia miliki bisa disimpan di google drive. Mungkin hal-hal yang dilakukan sangat sederhana tapi saya percaya tidak ada ketulusan yang nampak kecil di mata Tuhan. Sampai di titik ini, saya yakin Tuhan tidak pernah salah dalam memilih dan menempatkan saya.

Setiap proses yang saya lewati dan alami semakin menguatkan saya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan dan Tuhan selalu punya rencana baik.

Saya berharap terus dipakai dan diperlengkapi Tuhan dalam ladang yang Dia sediakan bagi saya dan saya terus mendoakan agar saya bisa menjadi berkat di lingkungan pekerjaan saya dimulai dari hal-hal yang nampak kecil di mata dunia.

Kategori
Alumni

Kesaksian – Aldy Mauko




Pengalaman Melayani yang Berharga

Hai, perkenalkan nama saya Ersan Arnaldy Mauko. Saat ini saya masih aktif di dalam pelayanan Perkantas Kupang yaitu sebagai BP Alumni Perkantas Kupang. Sedikit berbagi tahun 2011 adalah tahun dimana saya mengakui Tuhan sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Waktu itu saya di ajak oleh Kak Eben Dapazesi (Staf PerkantasWaikabubak) ke PSK Kota (Sekarang PERSISTEN KOTA). Disana saya di PI dan dibina di dalam KTB, saya juga dipilih menjadi BP PERSISTEN KOTA. Setelah itu saya mulai mengerjakan pelayanan yang sama sekali belum pernah saya kerjakan. Saya mulai belajar bertanggung jawab dengan setiap tugas yang diberikan oleh kakak TPS. Dari sini juga mulai membentuk karakter dan pribadi saya di dalam Tuhan.

Makin hari makin dipercayakan untuk setiap tugas yang lebih besar. Setelah lulus SMA, saya lanjut pelayanan di TPS tahun pada 2014-2018. Tahun 2014-2016 saya melayani sebagai Ketua TPS dan 2016-2018 sebagai koordinator TPS PERSISTEN SMK 6. Setelah menyelesaikan pelayanan Siswa, saya melanjutkan pada pelayanan alumni dari tahun 2019 sampai saat ini.

Saat ini saya di ijinkan Tuhan untuk bekerja di salah satu lembaga pemerintahan yaitu Balai Disabilitas “Efata” Kupang. Sudah 3 tahun lebih saya bekerja disini. Ditempat ini saya bertanggungjawab untuk memberikan pelatihan dibidang komputer kepada anak anak rungu wicara atau yang memiliki kebutuhan khusus. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan “modal hidup” bagi mereka ketika kembali kedalam lingkungan masyarakat. Sesuatu hal yang jauh dari harapan dan cita cita saya sebelumnya. Hal yang membuat saya ragu ketika memulai pekerjaan ini adalah pertanyaan tentang kemampuan saya. Bagaimana mungkin saya mengajar anak-anak ini sedangkan saya sendiri tidak begitu paham psikologi mereka, bahasa isyarat, dan hal-hal teknis lainnya. Sungguh ini suatu tantangan bagi saya dan ini sulit.

Saya bersyukur dulu ketika masih menjadi BP Persisten dan TPS, banyak sekali pembinaan-pembinaan yang saya dapatkan. Pelayanan itu menjadi modal awal untuk saya memulai pekerjaan ini. Saya sempat hampir menyerah diawal karena saya binggung harus bagaimana di dalam melakukan tugas pekerjaan saya. Dari kebimbangan yang saya hadapi saya menemukan jawaban (yang walupun saya sendiri belum terlalu yakin) didalam KTB. Saat itu, saya dikuatkan untuk mencari kehendak Tuhan dan bagaimana saya bisa menjadi berkat di tempat ini. Saya mulai melihat penyertaan Tuhan di dalam setiap proses pekerjaan. Saya mulai dipercayakan dengan hal-hal kecil, memberi diri untuk bekerja ikhlas tanpa memperdulikan hal lain. Satu hal yang menjadi tantangan dalam saya bekerja yaitu bagaimana menjaga diri saya sendiri untuk tetap berintegritas.

Melalui Perkantas dan juga melalui KTB saya tetap bisa memelihara akan integritas itu, walaupun banyak sekali tantangannya. Sampai saat ini saya hanya berusaha untuk bekerja dengan baik dan memberikan teladan-teladan kecil. Misalnya kerja tepat waktu, bertanggugjawab dengan tugas, dan hal lainnya. Saya sadar akan posisi saya saat ini, saya masih bawahan, masih tenanga kontrak, dan saya tahu suatu saat kalau saya bertentangan dengan pimpinan untuk suatu kebenaran, maka akan ada konsekuensinya dan saya siap untuk itu. Saya juga yakin Tuhan tidak akan meninggalkan anak-anakNya berjalan sendirian.

Terimakasih karena sudah memberikan saya kesempatan untuk berbagi. Semoga menjadi berkat. Tuhan memberkati.