Shalom, Perkenalkan saya Febriana Adriani Soares biasa disapa Feby, alumni mahasiswa Perkantas Kupang. Saya ingin membagikan pengalaman kehidupan bersama Tuhan yang selalu menguatkan saya, serta berbagi tentang ucapan syukur tak terhingga karena bisa bertumbuh dalam wadah ini “PERKANTAS”.
Sejak SMA kelas 11 saya sudah menggumulkan untuk bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, tetapi dalam pikiran terus dihantui dengan rasa ragu karena saya hanya memiliki mama yang saat itu mama harus berhenti bekerja karena penyakit yang dialami tidak memungkinkan lagi. Setelah tamat SMA saya mengikuti beberapa seleksi sekolah kedinasan juga universitas dan hasilnya tidak lulus, itu cukup membuat saya kehilangan harapan. Dalam keadaan yang sangat lemah Tuhan menghadirkan 2 sosok yang menurut pandangan manusia mereka tidak terlalu punya lebih (terutama soal materi), sebut saja nenek dan mama kecil. Mereka adalah orang-orang yang punya hati yang luar biasa untuk selalu menguatkan, terus mengingatkan untuk selalu berdoa dan percaya pada Tuhan, bahkan ada ayat Firman yang menjadi penguatan bagi saya “Filipi 4:6-7” (jadi salah satu ayat hafalan ketika sudah berKTB). Akhirnya saya diterima di Unwira Kupang dan saya mulai percaya Tuhan akan terus memelihara hidup saya.
Kehidupan sebagai mahasiswi terus berjalan, hingga semester III saya diajak oleh saudara KTB Mety Kase untuk bergabung di PMK Kota Kupang dan mulai berKTB. Selang beberapa bulan saya diminta oleh ketua PMK Kota, Kak Maklon Hede untuk jadi BP PMK Kota. Saya cukup kaget dan juga takut karena belum mengenal dengan baik orang-orang serta pelayanan yang ada di sana, namun saya tetap mengiyakan dan melayani di Sie Acara pada tahun 2016. Hingga periode berikut saya berpikir untuk berhenti karena yang diingat adalah kesulitan yang dihadapi untuk pergi ke Perkantas tanpa mengingat semua yang Tuhan sudah berikan bahkan lebih dari yang saya minta. Saya ditegur dengan tegas oleh kaka rohani saya, Kak Dance Dengak dengan mengatakan “kamu harus lanjut, tidak ada alasan untuk tidak melayani, harus bayar harga, yang kamu lakukan juga belum sebanding dengan apa yang Tuhan sudah buat dalam kehidupan kamu”. Seketika saya langsung menjawab iya karena melalui teguran itu saya diingatkan banyak hal untuk terus melayani. Ini moment di mana saya merasa utuh kembali dan sangat butuh untuk tetap ada dalam pelayanan. Tahun 2017 saya memutuskan untuk melanjutkan pelayanan sebagai sekertaris di PMK Kota, dan tahun 2018 sebagai Bendahara. Selanjutnya saya dipercayakan lagi untuk melayani sebagai TPPM dari tahun 2018-2021, hingga saat ini sebagai Alumni Perkantas saya tetap terlibat dalam kelompok PA Alumni, berKTB dan memipin KTB. Saya banyak belajar bahwa segalanya tidak selamanya berjalan mulus, kita diperhadapkan pada kesulitan agar kita bisa bertumbuh, terus berserah dan kekuatan sejati hanya datang dari Tuhan.
Sejak tahun 2018 saya diterima sebagai guru di SMA Kristen Mercusuar Kupang. Hingga saat ini banyak hal yang saya syukuri karena telah didapatkan semasa pelayanan mahasiswa, dan itu menjadi bekal ketika berada di dunia kerja. Saya terus belajar untuk bertanggung jawab dengan apa yang dipercayakan, tetap menjaga integritas, menjadi pendidik yang mau berbagi dalam hal apa pun. Rasanya bahagia sekali ada yang rupanya sering melihat postingan saya mengenai publikasi ibadah dengan tema–tema yang menarik dan terkadang pada saat mengajar, untuk mengatasi kebosanan yang ada saya sering bercerita dan salah satunya tentang Perkantas. Bersyukur beberapa orang mau bergabung di Persisten Kota Kupang, berKTB dan juga mau melayani sebagai BP Persisten Kota Kupang, semoga mereka terus bertahan dan bertumbuh.
Semua pengalaman yang ada terus mengingatkan bahwa Tuhan bisa memakaimu untuk mengerjakan apa pun dan di mana pun dengan apa yang sudah terencana bahkan di luar rencana, intinya tetap memberi diri dan berserah penuh pada Tuhan. Kesulitan dan masalah pasti ada, tetapi pemeliharaanNya selalu nyata serta kekuatan yang Tuhan limpahkan lebih besar dari masalahmu.
Terima kasih untuk kesempatan berbagi, semoga memberkati.