MEMBANGUN DISIPLIN ROHANI

Oleh: Bella Toulasik (Associate Staf Perkantas Rote)

Apa yang pertama kali muncul di benak anda ketika mendengar kata “Disiplin?”

Ada beberapa orang beranggapan bahwa kata ini memiliki makna: keras, tegas, dan kasar. Bagi mereka kata ini mengandung makna negatif. Lalu apa pengertian dari disiplin itu?

Disiplin berasal dari bahasa latin yaitu DISCERE yang berarti “Belajar”.  Dari kata tersebut berkembang menjadi kata DISCIPLINA yang berarti “Pengajaran/Pelatihan”. Disiplin dalam bahasa Inggris berasal dari kata DISCIPLE yang berarti “Pengikut/Murid”. Kata ini kemudian mengalami perkembangan makna seperti kepatuhan atau taat terhadap suatu peraturan. Dengan kata lain jika semua pihak menjalani hidup dengan disiplin maka semua kegiatan yang dilakukan dalam masayarakat akan berlangsung dengan baik dan teratur.  Disiplin harus menjadi suatu karakter dalam setiap aspek kehidupan manusia, termasuk juga aspek kerohanian. Tujuan dari disiplin rohani adalah untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan rohani seseorang yang memampukan dia mencapai kedewasaan dalam iman kepada Allah. Selain itu, disiplin rohani juga bertujuan untuk mengembangkan jiwa rohani seseorang yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat seperti yang dituliskan dalam 2 Korintus 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang.”

Ketika seseorang menerima Yesus, itu berarti perilaku hidupnya harus serupa dengan Kristus. Perilaku lama dari diri sendiri akan berubah secara perlahan demi mencapai keserupaan dengan Kristus. Oleh sebab itu syarat pertama untuk mengikut Yesus adalah “menyangkal diri”, dimana seseorang harus mengadakan pembaharuan dirinya dari dalam ke luar. Hal ini mencakup pembaharuan cara berpikir, perasaan dan karakter.

Bagaimana Caranya?

Kita tidak hanya perlu untuk mengetahui makna dari disiplin rohani itu saja, namun ada cara yang harus dilakukan untuk mencapai keserupaan dengan Kristus. Cara atau disiplin rohani apa sajakah yang harus dilakukan untuk mencapai keserupaan itu?

  • Berdisiplin dalam Firman Tuhan

Disiplin firman mencakup dan berhubungan dengan Firman Tuhan. Dengarlah suara dan isi hati Tuhan melalui pembacaan Alkitab. Bacalah Alkitab dengan kehausan dan kerinduan untuk mendengarkan suara Tuhan dan mengenal Tuhan lebih dekat, bukan hanya sekedar membaca. 2 Timotius 3:15-16 berkata “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”

  • Berdisiplin dalam Doa

Doa adalah media yang diberikan Tuhan agar manusia bisa berkomunikasi dengan Tuhan. Berdoalah kepada Tuhan sungguh-sungguh dari hati, bukan hanya sekedar kebiasaan. Berdoalah senantiasa untuk segala hal dengan ucapan syukur, permohonan bahkan pengakuan dosa kita. Filipi 4:6 berkata “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”

Membina hubungan yang dekat dengan Tuhan mutlak membutuhkan firman Tuhan dan kehidupan doa yang sehat. Jika kita berdisiplin terhadap Firman Tuhan dan Doa, maka kita memampukan diri kita berlomba menjadi serupa dengan Yesus, seperti yang dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 9:24-27. Seorang atlit akan berlatih agar pada saat pertandingan ia dapat mengalahkan setiap tantangan dan mendapat hadiah. Dalam kehidupan kita sebagai anak-anak Allah, bagaimana caranya untuk kita memperoleh mahkota yang abadi itu? Jawabannya adalah dengan melakukan disiplin rohani!